Minggu, 25 November 2012

Hamster Syirian



Ditemukan pertama kali pada thn 1930 oleh I.aharoni. Seorang Profesor Zoologi Universitas Habrew, Yerusalem. Hamster ini pertama kali ditemukan dalam sebuah lubang sepanjang delapan kaki di daerah Padang Pasir Aleppo,Siria. Oleh sebab itu hamster ini dikenal dgn nama hamster siria (syrian hamster). Umur bisa sampai 2 – 2,5 thn,bila dirawat dengan baik. Panjang bisa mencapai 15 – 20 cm bila sudah dewasa.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : animalia
Filum : chordata
Subfilum : vertebrata
Kelas : mamalia
Ordo : rodentia
Family : cricetidae
Genus : mesocricetus
Spesies : mesocricetus auratus

Macam-macam hamster siria :
syirian short hair, memiliki bulu yang pendek 

syirian long hair, memiliki bulu yang panjang dan lurus

rex, memiliki tekstur bulu agak keriting dan agak mengembang.

satin, memiliki bulu yang mengkilap/glossy dan terlihat basah.


Kelebihan hamster syrian :
badannya besar jadi mudah dipegang bisa mencapai 15-20 cm kl dewasa, variasi warna banyak dan menarik kombinasi warnanya, jinak terhadap manusia, lucu dan untuk long hair bulunya bisa disisir karena panjang dan indah, serta kalau lepas dari kandang gampang dicari dan dipegang karena badannya besar dan geraknya lambat. Hamster Syrian bersifat soliter (penyendiri), jadi bagi orang yang hanya ingin memelihara satu ekor hamster saja, dapat memelihara Syrian tanpa takut merasa hamster itu akan kesepian tanpa teman hamster lainnya.

Kekurangan hamster syrian:
makannya banyak, minumnya banyak, sehingga kotorannya juga lebih banyak dan kandang lebih cepat bau, dan bedding atau pasir mesti lebih rajin menggantinya dibanding hamster lainnya.

Rabu, 21 November 2012

Variants Hamster


Hamster memiliki banyak jenis. Gambar ini lumayan menjelaskan jenis-jenis hamster yang populer dijadikan peliharaan.

(Image source : http://hidayatmy.blogspot.com/2011/07/request-hamster.html)
Semua hamster yang akan dibahas adalah 1 spesies yakni Campbell’s dwarf hamster (Phodopus campbelli) atau di Indonesia biasa disingkat Hamster Campbell, yang merupakan jenis hamster yang paling mudah perawatan, harganya paling murah, dan paling mudah dicari. Nama Campbell sendiri diambil dari nama penemunya yakni W.C. Campbell, yang pertama kali mengoleksi spesies ini di Mongolia pada 1 July 1902. Habitat aslinya adalah di padang pasir Asia, pegunungan Tuva, dan provinsi Hebei di tenggara Cina.
Biasanya, suka keliru antara Campbell dan Winter White karena sekilas nampak sama. Saya jelaskan perbedaannya lebih detil di post lain di sini.
Ini dia hamster-hamster tersebut :)
(Image source : http://www.sulit.com.ph/index.php/view+classifieds/id/4367149/Campbell+Dwarf+Hamster)
Langsung saja, itu adalah gambar dari tipe-tipe hamster Cambell. Saya sendiri punya beberapa dari gambar di atas
1. Semua Normal Colour
2. Mottled Argente
3. Mottled
4. Dove
5. Black Mottled
Yah, emang cuma dikit yang saya punya, tapi buat penggemar hamster, semuanya mungkin didapat kok. Yang Black Mottled biasanya disebut Panda.
Jika mau lebih jelas, juga bisa di liat di gambar-gambar ini yang saya peroleh dari hamster-online.com
Yang di bawah iningejelasin beda beberapa jenis hamster yang warna bulunya agak serupa.
Bagi yang tertarik pada genetika, ini juga jadi hal yang menarik lho untuk diteliti.
Selamat mengklasifikasi Hamster Anda!
Sekilas tentang breeding code :
Color
Symbol
Normal (Agouti)A
Albinocc
Argentepp
Black Eyed Argentebb
Opaldd
Blackaa
Blueaadd
Chocolateaabb
Doveaapp
Blue Fawnppdd
Beigebbpp
Lilac Fawnbbdd
Lilacaabbdd
Dark Beigeaabbpp
Blue Beigebbppdd
Red Eyed Lilacaappdd
Champagneaabbppdd
Sudo Color or Color Modifying Genes
Umbrous (DarkeningGene)uu
Dilute     (LighteningGene)didi
Coat Types
Wavywawa
Rexrxrx
Satinsasa
Coat Patterns
MottledMo
Ruby Eyed MottledMi
PlatinumSi

Merawat Bayi Hamster #2


Bagi yang memiliki sepasang hamster, kelahiran hamster adalah hal yang hampir pasti dirasakan. Seperti kelahiran anak pertama, bagi yang pertama kali memiliki bayi hamster, kepanikan pun biasanya menyerang dari berbagai sudut.
Nah, di sini, saya mau sharing tentang bagaimana saya merawat bayi-bayi hamster saya. Sampai sekarang, hamster saya terus melahirkan, dari awal 5 ekor, mencapai 100an (sekarang tinggal 50an yang hidup karena mati dan lain-lain)
Berikut pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul jika baru melahirkan hamster baru. Saya coba jawab ya satu per satu. Yahoo! NB : Saat sedang menulis post ini, saya tengah memiliki : 5 hamster berumur 5 hari, 8 hamster berumur 2 hari, 13 hamster berumur 11 hari, dan 7 hamster berumur 12 hari.
Q : Hamster saya melahirkan! (ekspresi alay)
A : Tenang-tenang, jangan panik deket hamsternya!
Q : Apa yang harus saya lakukaaaaan!!!
A : Jika memang terlanjur sudah lahir, ya sudah, sekarang KEWAJIBAN ANDA UNTUK MERAWATNYA. Hal-hal yang… (keburu nanya lagi)
Q : Bolehkah anaknya di pegang? Ih, warnanya pink-pink kaya permen Yupi!
A : Jangan sekali-kali memegang anak hamster, konon bau tangan manusia bisa bikin bau hamster beda. Saya sendiri gak berani nyoba-nyoba megang. Jika memang sangat-sangat terpaksa, boleh disentuh dengan alat seperti tongkat kecil dari kayu (kalo saya pake kuas, soalnya ada yang bekas di rumah, hehehe) setelah berumur minimal 4 hari. Saya sendiri gak terlalu menganjurkan pake sendok (alumunium, stainless, besi), karena suhunya lebih dingin dan ada bau logamnya. Alat dari kayu atau plastik  lebih aman. Biasanya, kalo udah 4 hari bau hamsternya udah nempel banget sama anaknya. Saya pernah melakukan pemindahan anak pake kuas itu waktu umurnya 4 hari dan gak apa-apa sampai sekarang.
Q : Biasanya kalo sekali beranak berapa sih?
A : Hamster memiliki 8 puting susu. Menurut teori yang saya baca, mamalia cenderung memiliki anak setara dengan setengah jumlah puting susunya. (Manusia ada 2, berani normalnya 1 bayi). Namun, karena hamster punya 8 puting susu, bukan berarti 4 adalah angka normal. Saya merasa, angka normal kelahiran hamster adalah 5-8 ekor per kelahiran. Mengapa saya katakan 5-8? Tingkat kesuburan /fertilitas hewan pengerat cenderung tinggi hingga rahim-rahimnya memiliki peluang yang besar untuk dibuahi. Tidak seperti manusia, yang saya rasa fertilitas ganda jarang terjadi (kembar). Hal ini juga dipengaruhi keturunan tentunya. Namun, jangan khawatir jika hamster yang lahir hanya 2-4, tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi. Malah, kasus ekstrim adalah hamster saya pernah melahirkan 12 ekor! Biasanya memang kembali ke 4-8 ekor yang selamat.
Q : Emangnya hamilnya berapa hari sih?
A : Jenis Campbell memiliki masa kehamilan normalnya adalah 18-21 hari. Biasanya, kehamilan terlihat jelas 2-3 hari sebelum kelahiran. Hal ini benar-benar terlihat loh, apalagi yang anaknya di atas 5 ekor. Tubuh hamster jadi buncit bagian belakangnya. Jika terlihat hamster sudah buncit seperti ini, segera pisahkan (jika mau) dikandang yang sudah diberi cukup serbuk kayu.
Q : Bilangnya sekitar 20 hari, tapi kok hamster saya anaknya baru 7 hari udah melahirkan lagi sih? Jadi bingung nih!
A : Biasanya ini adalah hamil susulan (gak enak banget bahasanya). Jadi, hamster yang kelahiran baru ini biasanya dikarenakan hamster melakukan hubungan saat sedang hamil, menyebabkan beberapa ekor hamster terbuahi. Karena terbuahinya terlambat, maka akibatnya lahirnya pun jadi terlambat. Setahu saya, karena lahirnya terlambat, biasanya yang lahir susulan tidak berumur panjang karena tubuh si ibu harus membagi antara memberi protein pada si anak atau memberi susu pada bayi yang sudah lahir.
Q : Apakah harus dipisah bapaknya kalo udah melahirkan?
A: Jawabannya : TIDAK. Salah satu penelitian dari salah satu website yang saya kunjungi, menunjukkan bahwa jika sang ayah hadir beserta ibunya, anak-anak hamster memiliki 95 % peluang untuk hidup, dibandingkan dengan 47 % jika hanya betinanya saja yang hadir. Selain itu, jika ada hamster lain yang membantu (anak perempuan atau tantenya yang sudah dewasa), anak-anaknya memiliki peluang 61% untuk hidup dibandingkan dengan 47 % jika sendirian. Jadi, saya berkonklusi (dan berprinsip) bahwa 1 kandang dengan 1 jantan dan lebih dari 1 betina (kelebihan betinanya itu masih kerabat dekat si betina) sering mengalami kelahiran yang sukses!
Q : Kandangnya bau nih, udah 3 minggu belom diganti. Tapi ada anaknya, boleh gak diganti gabahnya?
A : JANGAN PERNAH MENGGANTI GABAH KETIKA ANAKNYA MASIH KECIL!!! (Ini udah di bold, italic, kapital, pokoknya ini bener-bener penting deh!) Saya tau pasti pengen ganti gabah kalo udah bau, “Duh bau banget!”. Tahan. Sabar! Jangan dilakukan. Jika Anda memang benar-benar harus menggantinya, jangan dilakukan saat umurnya masih kurang dari 14 hari, karena jika melakukan hal itu, bisa saja hamsternya gak disusuin lagi. Minimal ketika 14 hari, hamster masih bisa bertahan hidup lah. Jika gabahnya diganti, si ibu hamster akan berpikir bahwa dia sudah tidak di rumahnya atau ada sesuatu yang hilang. Dia akan berlari-lari keliling kandang, bisa-bisa sampai 2-24 jam mencari jalan pulang. Anak-anaknya biasanya dibiarin gitu aja.. atau bisa saja ditarik-tarik (dilempar-lempar) berusaha untuk mencari jalan pulang. Jika hal ini terjadi, tempatkan kandang di tempat yang gelap (tutup dengan kain lebar) dan berdoa agar dia tidak sepenuhnya meninggalkan anak-anaknya.
Q : Katanya bakal dimakan sama bokap nyokapnya ya? Gimana dong biar gak dimakan?
A : Ada beberapa hal yang saya amati yang membuat hamster memakan bayi hamster
1. Bau Anak Hamster Berubah
Ini disebabkan oleh hal yang sebelumnya dijelaskan.
2. Anak yang CacatMenurut info yang saya dengar, hamster akan memakan anaknya yang cacat. Tapi, saya gak 100% yakin. Pengalaman saya, saya punya hamster yang matanya berlendir (sejak lahir memang sangat kurus), dan disekitar matanya tidak ditumbuhi bulu. Saya berani mengkategorikan sebagai hamster cacat. Kami (saya dan adik perempuan saya) menyebut hamster-hamster yang paling kurus / memiliki kelainan dengan sebutan CCD (dibaca CheCheDe, dengan intonasi naik di setiap hurufnya) alias singkatan dari cacad. Sampai umur 14 hari pun ukurannya seperti hamster umur 7 hari, setengah ukuran adik kakaknya. Alhamdulillah, setelah berobat ke klinik Tong F… (eeeh, gak jadi ah)—. Tapi, setelah umur 3 minggu, perlahan lendir di matanya hilang dan ketika berumur 2 bulan, ukurannya sama persis seperti adik kakaknya. Jadi, memang hanya ibu hamster yang tau siapa yang cacat beneran, siapa yang cacat temporer.
3. Ayah AGRESIF!Saya sejujurnya hampir tidak memiliki pejantan yang agresif. Pejantan-pejantan yang saya punya mayoritas pendiam, seringnya menyendiri di pojokan. Jika ada pejantan yang agresif, ciri-cirinya sering lari-lari, suka gak sabaran kalo dikasih makan, sebaiknya di pisahkan. Tapi, jika pejantan anda tidak terlalu agresif, justru dia sering ngebantu mengurus anak, seperti membantu membersihkan dengan cara seperti mengigit bulu-bulunya. Jangan sampai saat ngeliat bapaknya melakukan hal itu, Anda langsung panik dan mengira sedang dimakan. Biasanya, jika ingin memakan anak hamster, anaknya akan dibawa satu per satu ke pojokan dan disana baru dikunyah. Kalo sedang membersihkan, biasanya jarang dipegang/dicengkram hanya seperti diendus-endus saja.
4. Ibu yang StresJika ibu hamster stress, dia akan secara otomatis memakan anaknya. Stres hamster ini, yang saya lihat, disebabkan oleh kandang yang terlalu terbuka (seperti kandang jeruji). Menurut saya, kandang jeruji tidak baik untuk menjadi tempat melahirkan. Saya lebih suka melahirkan di box yang semi-trasparan, cem-cem bahan Tupperware / plastik sejenis (eh, bukan saya yang melahirkan ya, hamster saya maksudnya). Jikapun memilih kandang jeruji, saya menyarankan untuk menutupnya dengan kain agar hamster tidak terlalu sering merasa terganggu.
5. Anak Pertama Belum TerbiasaBagi beberapa hamster, memiliki anak pertama kali kadang sangat membuat stress. Apalagi, pada kandang dengan makanan yang sedikit. Banyak ibu-ibu hamster saya yang sering memakan geng anak pertamanya. Geng anak kedua dan selanjutnya biasanya sudah terbiasa. Ibu hamster pun memiliki karakter yang berbeda beda. 2 Hamster betina pertama yang saya miliki memiliki kemampuan yang buruk dalam mengurus bayi. Semua bayi 2 hamster betina itu selalu habis dimakan, atau tidak disusui. Sekali melahirkan pun tidak pernah lebih dari 4 ekor, sampai teman saya kaget ketika saya bilang hamsternya hanya beranak 2 ekor, dan mati dua-duanya.
6. Kurang MakanHamster yang tidak memiliki cukup makanan di dalam kandang akan secara otomatis memakan anaknya! Saya pun pernah lupa memberi makan 1 hari, padahal anak-anaknya sudah hampir 2 minggu dan dimakan juga sampai habis. Pastikan selalu wadah makan hamster penuh dan kebutuhan air harus terpenuhi (baik itu lewat dot maupun sayur).
Q : No-no-no!!! (Sedang melihat anak hamster di makan) TIDAAK DASAR KANIBAL, MUKA LO AJA UNYU-UNYU SIFAT UDAH KAYA KANIBAL (dan dilanjutkan dengan sumpah serapah, baik dalam hati ataupun diungkapkan, persis seperti yang saya teriakkan dalam hati saat pertama kali mengalami hal tersebut). GIMANA INI!!!!
A : BIARKAN SAJA DIMAKAN SAMPAI HABIS! Saya selalu berprinsip demikian, jika memang sudah dimakan kepalanya, atau bagian tubuh manapun, biasanya memang tidak akan selamat dan akan lebih baik jika dimakan sampai habis, memberikan protein yang sangat kaya bagi tubuh hamster untuk keberlangsungan hidup anak hamster yang lain. Jangan diganggu jika sedang dimakan baik oleh ibunya atau ayahnya. Dengan mengganggunya, justru dia akan semakin stress dan memperbesar kemungkinan anak yang lain akan dimakan juga. Tidak perlu sedih dan melakukan ritual mengubur untuk hamster di bawah 2 minggu. Segera introspeksi diri, kenapa hal itu bisa terjadi. Cek apakah makan dan airnya kurang banyak? apakah suaminya agresif? apakah kandang ada kutu atau penyakit lainnya? apakah terkena matahari langsung? apakah situasi bising dan sering diganggu? Jika 5 hal itu dirasa baik-baik saja, dan ternyata masih di makan, maka selalu BERPIKIR POSITIF!!! Mungkin memang anaknya cacat, atau mungkin karena ibunya belum terbiasa. Itu memang sudah ditakdirkan demikian. Manusia hanya bisa berusaha, Tuhan yang menentukan.
Q : Euh, ternyata banyak ya yang dimakan. Sisa dikit lagi euy! Ya udah lah, saya mah sabar aja. Nah, sekarang, kalo misalnya anaknya misah-misah gitu gimana, kok kaya mencar-mencar di kandang! Wah, malah ada yang nyemplung ke tempat makannya.
A : Biarkan saja anak-anak hamster itu. Jika memang ibunya sayang, anaknya pasti akan digiring kembali bersama-sama saudaranya. Manusia tidak perlu campur tangan. Kecuali anaknya nyangkut di mana gitu, itu baru ditolongin pake tongkat-tongkat.
Q : Anak hamster saya diinjek-injek sama ibunya!
A : Hamster itu kuat. Biar tenggelem di gabah atau keinjek-injek sama hamster lain (terutama kalo melahirkan deket tempat makan), biasanya bayi hamster baik-baik saja. Bayi hamster yang sehat, sama seperti manusia, akan berbunyi mencicit hampir setiap saat. Dan suara mencicitnya akan berhenti setelah tumbuh bulu.
Q : Kok bayi hamsternya gak disusuin sama ibunya?
A : Lihat kembali ke alasan kenapa anak hamster dimakan. Hal ini biasanya disebabkan oleh hal yang serupa. Jika memang penasaran, coba kelompokkan kembali dengan anak-anak lainnya menggunakan alat. Jika ternyata si ibunya malah memisahkannya lagi, ya mungkin itu memang kodratnya. Kita gak bisa maksain rasanya, tinggal berdoa dan tinggal menunggu apakah hamster yang gak disusuin itu akhirnya bakal disusuin atau dijadiin bahan buat susu (alias dimakan).
 (1 hamster mati karena tidak disusui. Hal ini wajar terjadi pada hamster dengan 1 induk dan terlalu banyak anak. Anak yang mati itu biasanya kalah bersaing dengan yang lain, atau kesulitan menggapai ibunya ketika terpisah)
Q : Saya betinanya dikandang ada 4, gimana dong?
A : Saya pernah mengalami hal ini. 1 jantan, 4 betina. Dan asalkan 4 betinanya gak berantem (kalau bisa semua yang sodaraan satu sama lain), hal ini bisa menjadi sesuatu yang positif atau negatif.
Sisi positif 1 kandang lebih dari 1 betina :
a. Dapat saling memberi kehangatan
Hamster butuh kehangatan, dan apabila anak hamster terlalu banyak, biasanya gak muat di bawah ibunya dan hamster lain biasanya ikut nimbrung ngangetin.
b. Dapat sharing air susu
Jangan khawatir, hamster senang nyusuin bayi lain loh. Jadi, jika ada betina lain dalam 1 kandang, dia biasanya juga perhatian sama anak lain (ini segi sosial hamster loh). Kalau pun belum punya air susu, biasanya bisa ngebantu membersihkan (grooming) bayi-bayi hamster. Bahkan, jika anaknya kebanyakan (lebih dari 7), biasanya suka dibagi-bagi atau gantian. Subhanallah, saya punya 4 hamster yang perempuan. Mereka berempat selalu BERGANTIAN ngurusin anak-anak hamster (kaya shift-shiftan gitu). Jadi, bayi-bayi hamster selalu di susuin sama 2 betina, sementara dua betina lainnya istirahat. Hal itu terus terjadi sampai dua minggu, dan hampir setiap kali saya melihat ke kandang, betina hampir jarang yang sama. Tapi, memang, induk aslinya biasanya yang paling sering ada di sana. Saking banyaknya betina (juga mirip betinanya), saya sampai tidak tahu ini bayi hamster yang mana.
Sisi negatif 1 kandang lebih dari 1 betina :
a. Waspada akan 2 kelahiran
Jika ada 2 kelahiran dalam 1 kandang, kelahiran yang pertama akan mendapat perhatian yang lebih dari semua hamster di kandang tersebut, tanpa peduli ini anak siapa. Apalagi jika selisih 2 kelahiran itu lebih dari 5 hari. Anak-anak dari kelahiran ke-2 hampir dapat dipastikan tidak kebagian air susu sebanyak yang kelahiran pertama. Jika ada 2 kelahiran atau lebih dalam 1 kandang, anak-anak hamster itu hampir dapat dipastikan dijadikan 1 kelompok, alias hanya 1 tempat menyusui.
(3 kelahiran dalam 1 kandang (perhatikan ada yang besar, sedang, dan kecil). Hal ini tidak terlalu baik. 2 kelahiran maksimal menurut saya. Semua hamster yang kecil pada gambar ini berakhir pada kematian.)
b. DIMAKAN
Ini jelas, biasanya terjadi pada hamster betina yang gak akur. Ini biasanya karena beda ibu atau digabung dan sering berantem. Hamster betina yang sering berantem mudah stress dan cenderung lebih sering memakan anak-anaknya. Tapi, harus bisa bedain mana berantem yang serius mana yang nggak. Keduanya mirip loh (untuk yang hamster dewasa yah), bedanya jika yang serius sampai berdarah-darah. Indikasi pada berantemnya biasanya ada saat dimana keduanya sedang pause yang lagi ngigit satu sama lain (jadi kaya bentuk bola berdua gitu selama beberapa detik). Ini baru beneran.
Q : Umur berapa bayi hamster bisa di pisah?
A : Saya biasanya umur 3 minggu baru dipisah, kecuali ada 2 kelahiran. 2 minggu biasanya saya pisah jika ada 2 kelahiran, takutnya kelahiran yang ke-2 gak kebagian susu. Setelah 2 minggu, biasanya hamster sudah bisa makan pelet atau sayur-sayur yang empuk. Tapi, untuk amannya 3 minggu saja. Ingat, ASI 2 minggu paling penting dalam perkembangan hamster (kalo manusia 2 tahun kan ya?). Saya belum nemu pengganti ASI untuk hamster, dan hampir dapat dipastikan gak akan saya temukan, jangan berani-berani kasih susu bayi/susu sapi!
Q : Terus, kapan anak hamster saya bisa beranak? (Biasanya udah 1 kali beranak ketagihan loh buat beranakin lagi)
A : Rasanya, yang saya alami, biasanya hamster umur 1 bulan sudah siap untuk hamil / menghamili. Jadi, dalam 2 bulan, bisa saja anak hamster itu udah ngelahirin. Cepet banget kan ya.
Q : Kalo hamster saya udah beranak, apakah masih bisa melahirkan lagi?
A : Sepengetahuan saya, biasanya hamster bisa melakukan 2-4 kali melahirkan. Setelah itu, biasanya udah cape, dan sudah stress deh, sehingga banyak yang dimakan. Jadi, jika baru 1-2 kali, tenang masih bisa hamil kok, asal dapet jodoh yang pas.
Q : Anak hamster saya kok ada yang kecil 1 biji, yang lain besar-besar. Jangan-jangan udah mau matek lagi.
A : Hal ini biasanya karena saat disusui, hamster itu kalah bersaing sama yang lain, sehingga sering kali jarang dapet susu. Akibatnya tubuhnya kecil. Tapi, jangan khawatir. Biasanya hamster yang badannya kecil membawa berkah loh (seperti kisah hamster saya si Babeh dan si CCD). Malah, biasanya setelah 1-2 bulan, hamster itu malah jadi lebih besar / setara sama yang lain.
Q : Ini bulunya kok dikit banget, yang adek kakaknya banyak.
A : Ini juga sama kaya kasus di atas. Bulu sedikit ini memang kadang berbeda di beberapa hamster. Pertumbuhan bulu memang saat 10-14 hari sudah terlihat pesat, tapi beberapa hamster malah ada yang saat 15-20 hari baru mengalami pertumbuhan bulu yang meyakinkan (saya sudah mengalaminya, dan merasakan kepanikannya…). Jadi, lagi-lagi jangan khawatir.
Q : Kan saya lagi bersihin kandang, anak sama ibunya dipisahin. Pas digabungin lagi, kok anaknya dilempar-lempar sih. Kaya digigit terus dipindahin kesana kesini. Jadi takut nih.
A : Itu hal biasa yang terjadi jika kita memisahkan induk hamster dengan bayi-bayinya. Dia panik karena sempat dipisahkan dengan anak-anaknya dan khawatir anak-anaknya akan diapa-apakan oleh kita-kita manusia. Kita hanya perlu mendiamkannya saja, jangan diliatin. Biasanya dalam 1/2 jam, si ibunya akan tenang.
Q : Tolong! Kok hamster saya udah sekitar 3-4 minggu umurnya kok tiba-tiba dimakan sih sama ibunya! Kan udah besar umur segitu!
A : Hal ini memang kadang terjadi. Hamster yang sudah bisa makan dan minum sendiri sekitar 3-4 minggu, alangkah baiknya dipisah dengan ibunya. Saya hampir selalu melakukan hal ini. Biarkan si anak merantau jauh dari ibunya dan mencoba untuk survive. Percaya deh, setelah umur 3 minggu, gak bakal deh mati kelaparan atau kehausan selama ada makan dan minum. Mungkin, hamster ibunya sudah mulai hamil lagi dan menyusui sambil hamil (sambil dikejar-kejar sama jantannya kalo udah malem), saya cukup yakin membuat hamster stress dan memakan bayi (meski udah besar) menjadi salah satu alternatif melampiaskan stress itu.
(Pisahkan hamster jika memang sudah cukup umur. Kotak yang kiri bawah adalah hamster-hamster yang baru dipisahkan, berumur 20 hari.)
Well, itu aja yang ada di benak saya, kalo ada pertanyaan lagi boleh kok tanya (Insya Allah yang bisa saya jawab akan saya jawab). Yang penting, kita memang harus belajar ikhlas menghadapi kematian hamster yang bayi dan harus sabar dalam menangani hamster-hamster yang masih kecil.

Senin, 05 November 2012

Kode Etik Beternak Hamster


By: Andi Nursaiful
Photo Credit: Andi Nursaiful
Ketika Hamster pertama kali masuk ke Indonesia (diperkirakan pada tahun 1996), dalam waktu singkat banyak orang yang tiba-tiba tertarik menjadi peternak hamster. Alasan utama karena hamster memang sangat mudah diternakkan. Terhitung 18-21 hari sejak dikawinkan (mating), induk betina akan segera melahirkan pups (sebutan untuk bayi-bayi hamster) antara 6-8 bayi.

Dalam rentang waktu 18-21 hari berikutnya, sang induk kembali akan melahirkan bayi-bayi baru. Terutama jika tetap menggabungkan jantan di kandang betina. Bahkan jika jantan dipisah sekalipun, masih sangat terbuka kemungkinan betina kembali melahirkan (berkat kemampuan betina untuk menimbun sperma).

Fakta tentang produktivitas luar biasa dari hewan kecil nan imut ini, sekaligus menyimpan sisi negatif. Ibarat pedang bermata dua, hobiis dan penyuka hamster dalam waktu singkat juga bisa mengalami over populasi. Ujung-ujungnya, pensiun dini pun tak terhindarkan!

Di sisi lain, minimnya pengetahuan akan seluk beluk hamster, termasuk spesies, varian, dan genetikanya, membuat kondisi perhamsteran di Indonesia makin lama bukannya makin maju, namun justru semakin terpuruk.

Ini lantaran kualitas hamster yang dihasilkan, baik oleh para peternak massif, peternak kecil-kecilan, peternak kagetan, hingga hobiis dan para pemelihara kagetan, umumnya masih jauh dari standar hamster sehat dan berkualitas. Yang lebih parah dan memiriskan hati, berbagai macam spesies disilang secara serampangan, baik di sengaja maupun tidak disengaja, disadari maupun tidak. Walhasil, kemurnian spesies hamster di Tanah Air saat ini sudah sangat diragukan.

Berangkat dari kondisi itu, saya menemukan sejumlah tulisan yang bisa sangat bermanfaat bagi siapa saja yang merasa tertarik dan terpanggil untuk membenahi kondisi hobi perhamsteran di Indonesia.

Tulisan ini mencoba merangkum “kode etik” yang sebaiknya dimiliki dan diterapkan oleh siapa saja yang mencoba menernakkan hamster, baik dalam skala kecil maupun besar, baik sekadar iseng ataupun secara tak sengaja.

Salah seorang peternak hamster asal California, AS, bernama Nichole Royer, berpendapat bahwa
Para peternak maupun hobiis hamster sudah seharusnya memiliki tanggung jawab. Bukan saja tanggung jawab untuk menghasilkan hamster yang elok dan berwarna indah dipandang mata, tapi yang terpenting adalah sehat.

Khusus bagi mereka yang merasa sudah menjadi peternak hamster, memiliki tanggung jawab untuk “protect and preserve” hamster, dalam pengertian menjaga kemurnian dan kelangsungan berbagai spesies hamster. Seorang breeder mendapatkan pengakuan jika hamster yang diproduksi di peternakannya adalah hamster-hamster yang berkualitas.

Etika Umum Memelihara Hamster
1.      Menjamin bahwa hamster yang dipelihara berada di lingkungan pemeliharaan yang sudah sesuai dengan kebutuhan fisik, emosi, dan psikologi hamster. Termasuk kandang, nutrisi yang baik dan benar, dan perawatan kesehatan secara rutin.
2.      Memiliki tanggung jawab dan kecintaan sebagai pet owner
3.      Belajar dan mencari pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan hamster dan pemeliharaannya.  

Etika Beternak Hamster
a.       Paham dan mengerti mengenai spesies dan variasi hamster yang akan diternakkan, termasuk temperamen, dan karakter setiap induk yang akan diternakkan.
b.      Hanya mengawinkan hamster yang sudah memasuki usia matang untuk berproduksi, berada dalam kondisi sehat, bebas dari penyakit turunan, bebas dari parasit, dan berkarakter bagus.
c.       Segera menghentikan produksi pada indukan yang diketahui menghasilkan anak-anak yang berpenyakit bawan, seperti back flipping, pacing, circling, dan bertemperamen buruk.
d.      Tidak memaksakan menjodohkan sepasang hamster yang ternyata sangat sulit dipasangkan.
e.       Memastikan bahwa induk yang tengah hamil dan menyusui bisa tercukupi kebutuhannya secara standar, mulai dari nutrisi, bedding, kandang, dan kebutuhan emosional/psikologis.
f.       Demi menjaga kesehatan reproduksi induk betina, sebaiknya memisahkan jantan segera setelah dipastikan induk betina sudah hamil.
g.      Memisahkan anak-anak hamster sesuai jenis kelamin pada dua kandang yang berbeda demi menjaga perkawinan pada usia muda.


Etika Berjualan Hamster 
a.       Tidak menjual anakan hamster Syrian di bawah umur 1 bulan, dan tidak menjual anakan hamster dwarf (Campbell, WW, Hibrid, Roborovski) di bawah 25 hari.
b.      Memisahkan hamster betina dan jantan pada kandang yang berbeda
c.       Tidak menumpuk hamster dalam kandang yang sempit pada display
d.      Hanya menjual hamster yang sehat, dan menjamin kondisi kesehatan hamster pada saat dijual
e.       Memastikan bahwa pembeli sudah paham dengan hamster yang dipilih, termasuk soal asal usul genetika indukan.
f.       Membekali pembeli dengan pengetahuan mendasar tentang pemeliharaan dan perawatan hamster. Terutama mengenai tingkat produktivitas hamster yang sangat tinggi.
g.      Siap menjawab dan membantu konsultasi kepada pembeli kapan saja diminta.
h.      Saat menjual kepada calon breeder baru, bersedia berbagai ilmu dan pengetahuan demi menjamin bahwa tidak akan ada hamster yang lahir dalam kondisi yang salah.


Etika memelihara, beternak, dan berjualan hamster yang dipaparkan di atas, merupakan etika yang dipatuhi oleh para peternak di negara-negara maju. Beberapa di antaranya saya tambahkan dan saya kurangi untuk penyesuaian dengan kondisi di Tanah Air.

Yang terang, etika di atas merupakan pandangan pribadi saya. Meskipun terlihat ideal, dan terkesan sok idealis, sebetulnya itu belum apa-apa dibanding etika yang dimiliki oleh sejumlah peminat, pemerhati, dan peternak hamster lainnya.
Sebut contoh, Linda Price, President of California Hamster Association (CHA), yang juga peneliti dan juri kontes hamster internasional, malah memiliki pandangan yang lebih ekstrem lagi.

Menurutnya, ada ratusan ribu hamster mati setiap tahunnya hanya karena pemiliknya tidak paham soal memelihara hamster dengan baik dan benar. Jutaan hamster lainnya berdesak-desakan di berbagai petshop dan lapak hamster dalam kondisi yang memprihatinkan. Sebagian mungkin menunggu giliran sebagai santapan makan malam ular.

Oleh sebab itu, ia menegaskan bahwa “hanya ada satu alasan yang bisa diterima” untuk menernakkan hamster.  Yaitu, untuk menghasilkan anakan hamster yang lebih bagus dan lebih berkualitas dari kedua indukannya. Prinsip ini banyak dianut oleh peternak hewan peliharaan lain, seperti kucing, anjing, kuda, dll.

Saya kutip kalimatnya, “Breeding is and should be far more than just putting two hamsters together.  All the babies should be healthy and should be good pets… not JUST nice pets and that are MORE than healthy…”

Baginya, berternak hewan apapun, mengandung unsur seni yang tinggi. Peternak jangan hanya bertujuan menghasilkan “a nice pet” tapi juga mampu memproduksi “Beautiful example of its variety.”

Bagaimana jika Anda menjadi peternak hamster dalam rangka bisnis? Inipun sah dan tidak ada hukum positif apapun yang melarang. Cuma, Anda harus camkan baik-baik apakah bisnis beternak hamster memang menguntungkan?

Saya kutip Linda lagi, “If you breed quality hamsters in a responsible manner and if you provide for all their needs to the best of your ability, you cannot make significant money.”

Artinya, bahkan di luar negeri sekalipun, memproduksi hamster berkualitas  dan mempertahankan kualitas itu dengan segala perawatan yang maksimal, ternyata tidak menguntungkan. Lebih besar modal dari uang yang bisa diperoleh.

Sebaliknya, “If you skimp, if you provide the minimum of everything,  the least expensive feed (grain or inexpensive dog food), cheap bedding (cedar or pine), clean out as rarely as possible, breed in huge numbers, and sell to the commercial pet industry (pet stores), you can make money. You would not, however, be considered an ethical or responsible breeder. “

Kira-kira begini maksudnya: Kalo mau mengejar keuntungan, produksilah hamster sebanyak mungkin, kasih makanan paling murah (di Indonesia bisa pur babi atau pur ayam), pakai bedding paling murah, tidak perlu rajin membersihkan kandang, dan jual ke pet shop atau ke pasar hewan dengan harga grosir. Dan jangan pedulikan etika dan tanggung jawab.

Tapi menurut saya, kondisi kedua ini tidak berlaku di Indonesia, di mana begitu banyak orang kini beramai-ramai ikut beternak hamster. Pada akhirnya, pasar jenuh dan harga pasaran pun terjun bebas tak terkendali. Ujung-ujungnya, semakin banyak hamster yang mati sia-sia lantaran tidak juga sampai ke tangan pemelihara.

Peternak dan pedagang hamster yang bisa survive dalam bisnis, hanyalah mereka yang melakukan ekstensifikasi bisnis dengan berdagang berbagai macam produk yang berkaitan dengan hamster maupun hewan peliharaan lainnya. Semata-mata beternak dan berdagang hamster saja, dalam skala apapun, menurut saya, cepat atau lambat akan padam secara bisnis.

Ada juga alasan lain orang menernakkan hamster, yaitu ingin memproduksi warna lain untuk memperbanyak koleksi. Menurut Linda, “Breeding JUST to make more of that color is not an acceptable goal.” Dan saya setuju!

Beternak hamster memang bukan sekadar memproduksi warna lain. Di Indonesia, tidak ada warna yang masuk kategori langka, kecuali Campbell Argente Black Eye dan derivasinya. Dan tidak ada warna yang terlalu sulit untuk diproduksi. Beternak hanya untuk mengejar warna tanpa mempedulikan faktor kesehatan, temperamen, dan kesesuaian spesies, bukan lah beternak secara bertanggug jawab.

Saya pun sangat sepakat bahwa “Breeding any kind of an animal is an art form….!”